Cerita Bokep

Bang Mamat cepat-cepat melucuti pakaianku, lalu sarung dan oblongnyapun telah tergeletak di lantai. Kami telah telanjang bulat. Aku ingin Bang Mamat segera “mengisi” selangkanganku yang telah melembab. Kutarik Bang Mamat ke kamar.
“Di sini
aja deh,” katanya menahan tarikanku.
“Gile Bang, dilihat orang,” protesku.
“Engga akan kelihatan dari luar deh,” sahutnya. Ruang tamu kami memang ada jendela kaca lebar, tapi tertutup viltrage. Pandangan dari luar memang tak bisa menembus ke ruang tamu.
“Kunci dulu dong pintunya.” Bang Mamat melepaskan tindihan ke tubuhku, bangkit menuju pintu. Pria telanjang bulat dengan penis yang tegang, lalu berjalan adalah suatu pemandangan yang agak lucu, walaupun hanya beberapa langkah.
Aku mempersiapkan diri. rebah terlentang di sofa, sebelah kakiku terjuntai ke lantai. Sebelah lagi Aku angkat ke sandaran sofa.
“Oh …..! ” Bang mamat terperangah melihat posisiku. Ditubruknya Aku. Dibenamkan mukanya ke selangkanganku. Nafsuku makin memuncak ketika kurasakan “kilikan” lidah bang Mamat di bawah sana. Untung Bang Mamat segera tahu bahwa Aku sudah “siap”. Dia bangkit, bertumpu pada kedua lututnya di antara kedua pahaku, mengarahkan “si gagah” ke mulut vaginaku. Aku memejamkan mata menunggu saat-saat nikmat ini………….

http://bokep19.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

STREAMING VIDEO PORNO Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger